Profil Desa Ngargogondo

Ketahui informasi secara rinci Desa Ngargogondo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Ngargogondo

Tentang Kami

Desa Ngargogondo di Borobudur, Magelang, ialah "gunung wangi" penghasil kopi robusta dan gula aren otentik. Berada di puncak Menoreh, desa ini memadukan kekuatan agraris dengan pariwisata rintisan seperti Taman Kelinci dan fasilitas Balkondes modern.

  • Identitas Agraris Khas Dataran Tinggi

    Ngargogondo merupakan sentra produksi komoditas unggulan seperti gula aren dan kopi robusta, yang menjadi tulang punggung ekonomi dan daya tarik agrowisata utama desa.

  • Pariwisata Rintisan yang Berkembang

    Desa ini secara aktif mengembangkan sektor pariwisatanya melalui inisiatif komunitas seperti Taman Kelinci Edukasi dan didukung oleh infrastruktur modern Balkondes Patra Jasa.

  • Lokasi Strategis di Puncak Menoreh

    Posisinya di dataran tinggi memberikan keunggulan berupa panorama alam yang indah, udara sejuk, serta karakteristik produk pertanian yang unik, yang membedakannya dari desa-desa di dataran rendah Borobudur.

XM Broker

Di punggung tertinggi Perbukitan Menoreh yang menjadi mahkota Kecamatan Borobudur, terhampar sebuah desa yang namanya seharum potensinya: Desa Ngargogondo. Jauh dari dataran rendah tempat candi megah berdiri, Ngargogondo menawarkan perspektif Borobudur yang berbeda, sebuah narasi yang tercium dari aroma sangrai kopi, manisnya gula aren dan segarnya udara pegunungan. Desa ini merupakan bukti nyata ketangguhan komunitas agraris yang kini meracik potensi alamnya menjadi destinasi wisata yang otentik dan menenangkan.

Geografi, Wilayah, dan Demografi

Nama "Ngargogondo" memiliki akar filosofis yang mendalam, berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa Kuno, yaitu Argo yang berarti gunung, dan Gondo yang berarti aroma atau wewangian. Secara harfiah, Ngargogondo ialah "Gunung yang Wangi". Penamaan ini sangat relevan dengan karakteristik desa yang berada di ketinggian dan kaya akan tanaman aromatik seperti cengkeh dan aneka bunga kopi yang semerbak saat musimnya tiba.Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang, luas wilayah Desa Ngargogondo ialah 3,32 kilometer persegi. Wilayahnya yang berbukit-bukit secara administratif terbagi menjadi delapan dusun, yakni Dusun Ngargogondo, Tanjungsari, Bleder, Dowakan, Tanen, Krenggan, Prampelan, dan Soropadan. Batas-batas wilayahnya meliputi: sebelah utara berbatasan dengan Desa Karanganyar dan Ngadiharjo, sebelah timur dengan Desa Candirejo, sebelah selatan dengan Desa Bigaran, dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Purworejo.Data kependudukan BPS pada tahun 2022 mencatat jumlah penduduk Desa Ngargogondo sebanyak 4.015 jiwa, yang terdiri dari 2.025 penduduk laki-laki dan 1.990 penduduk perempuan. Dengan kontur wilayah perbukitan, desa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk sekitar 1.209 jiwa per kilometer persegi, dengan pemukiman yang tersebar di antara lahan-lahan perkebunan.

Pemerintahan dan Tata Kelola Desa

Pemerintahan Desa Ngargogondo, yang saat ini berada di bawah kepemimpinan Kepala Desa Bapak Ichsanudin, menunjukkan visi yang jelas dalam mengoptimalkan potensi desa. Tata kelola desa diarahkan untuk memperkuat fondasi ekonomi utama di sektor pertanian, sambil secara bertahap dan terukur membuka gerbang pariwisata. Pemerintah desa berperan aktif sebagai fasilitator bagi kelompok-kelompok tani dalam meningkatkan kualitas produksi, serta mendukung Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam merintis dan mengelola unit-unit usaha pariwisata.

Denyut Ekonomi: Nadi Pertanian dari Kopi dan Gula Aren

Jantung perekonomian Desa Ngargogondo berdetak paling kencang di kebun-kebun warganya. Desa ini merupakan salah satu penghasil utama gula aren (gula kelapa/nira) di kawasan Borobudur. Hampir di setiap dusun dapat ditemui para penderes nira yang dengan terampil memanjat pohon kelapa di pagi dan sore hari. Proses pembuatan gula aren menjadi atraksi tersendiri, di mana wisatawan dapat melihat langsung bagaimana nira dimasak berjam-jam di atas tungku kayu bakar hingga mengental dan dicetak menggunakan batok kelapa. Keaslian proses dan rasa manis yang khas menjadikan gula aren Ngargogondo produk unggulan yang banyak dicari.Selain gula aren, Ngargogondo juga merupakan surga bagi para pencinta kopi robusta. Iklim sejuk dan tanah vulkanik di ketinggian Menoreh menciptakan habitat ideal bagi tanaman kopi. Para petani lokal tidak hanya menanam, tetapi juga banyak yang telah menguasai teknik pengolahan pascapanen, mulai dari penjemuran hingga sangrai (roasting) tradisional. Aroma wangi kopi yang disangrai sering kali tercium di udara desa, menjadi penegas identitas "Gunung Wangi" yang disandangnya. Komoditas lain seperti cengkeh, kapulaga, dan aneka buah-buahan turut menyumbang pada kekuatan ekonomi agraris desa ini.

Merintis Jalur Wisata: Dari Inisiatif Lokal hingga Fasilitas Modern

Meskipun fondasinya agraris, Ngargogondo tidak menutup mata terhadap potensi pariwisata. Pengembangan pariwisata di desa ini tumbuh secara organik, dimulai dari inisiatif-inisiatif berbasis komunitas. Salah satu contoh suksesnya ialah Taman Kelinci Edukasi. Berawal dari ide sederhana para pemuda desa, tempat ini kini menjadi destinasi favorit keluarga yang menawarkan interaksi langsung dengan puluhan kelinci lucu di area taman yang asri. Kehadiran Taman Kelinci menjadi bukti bahwa pariwisata tidak harus selalu berskala besar, tetapi dapat dimulai dari kreativitas yang menjawab kebutuhan pasar.Di beberapa titik ketinggian, seperti di sekitar area Kethek Pass, desa ini menawarkan pemandangan alam perbukitan Menoreh yang memukau, menjadi spot favorit bagi para pesepeda dan pemburu ketenangan. Untuk mendukung pertumbuhan pariwisata yang lebih terstruktur, di Ngargogondo juga telah dibangun Balkondes (Balai Ekonomi Desa). Didukung oleh BUMN PT Patra Jasa, Balkondes Ngargogondo menyediakan fasilitas akomodasi berupa homestay berdesain modern-tradisional, pendopo serbaguna, dan restoran. Kehadiran Balkondes ini menjadi simpul penting yang menghubungkan potensi agrowisata dan wisata alam desa dengan standar pelayanan yang lebih profesional.

Penutup: Kehangatan Otentik dari Puncak Menoreh

Desa Ngargogondo menawarkan sebuah kehangatan yang otentik. Kehangatan yang datang dari secangkir kopi robusta yang baru diseduh, dari manisnya gula aren yang lumer di mulut, dan dari senyum tulus para petaninya. Desa ini adalah potret harmoni antara kerja keras mengolah tanah dan visi cerdas menata masa depan. Bagi wisatawan yang ingin melarikan diri dari keramaian dan mencari pengalaman agraris yang sesungguhnya, Ngargogondo adalah destinasi yang tepat. Di "Gunung Wangi" ini, pengunjung tidak hanya akan menemukan pemandangan yang indah, tetapi juga aroma ketulusan dan semangat hidup komunitas yang menyatu dengan alam.